Kesabaran
Warga Kampung Sawah Habis
Warga Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu
(28/11/2012), menggelar aksi demonstrasi untuk menagih janji. Demo dilakukan di
depan akses masuk gerbang tol Cakung-Cilincing, akibatnya akses jalan menjadi
lumpuh.
"Kami meminta segala jenis dokumen kependudukan sesuai
dengan domisili kami," kata Nurdin, salah satu perwakilan warga kepada
Kompas.com.
Menurut Nurdin, warga Kampung Sawah sudah tinggal di daerah
tersebut sebelum tahun 1970-an, sementara sertifikasi tanah baru ada tahun 1972
yang dimenangkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Katanya itu yang resmi, tapi sampai sekarang yang
ngaku banyak. Ini kan kesalahan proses, sertifikat kan cuma satu. Ini malah ada
enam sertifikat dan tahun yang berbeda. Sekarang warga sudah tahu semua, pasti
uang yang sudah bicara bertahun - tahun. Ini haknya warga Kampung Sawah,"
katanya.
Sampai berita ini diturunkan, warga masih memblokir jalan
dan meminta kejelasan. Menurut Nurdin ini menjadi klimaks kesabaran mereka.
"Kami meminta legalitas sudah sering, demo seperti ini
baru sekali ini. Warga kami paling baik karena nggak pernah demo, nggak pernah
anarkis. Tapi malah dimanfaatkan diamnya kami ini. Yang baik nggak berlaku di
Indonesia. Kalau demo baru ada reaksi, ada janji dan lainnya," katanya.
Demo hari ini menurut Nurdin murni inisiatif warga. Tidak
ada yang menggerakan, bahkan dalam rapat semalam warga berbeda pendapat.
"Kalau bapak-bapaknya maunya jangan sampai turun ke
jalan, tapi ibu-ibunya maksa (turun ke jalan). Ya, akhirnya kami bergerak
bersama dan murni inisiatif warga," kata Nurdin.
Nurdin mengatakan, tidak satupun tokoh masyarakat Kampung
Sawah yang bisa didengar oleh warga sebelum ada pernyataan tertulis mengenai
pembatalan gusuran oleh pengadilan.
"Sekarang kan hari kerja pengadilan, kantor gubernur
dan wali kota juga buka. Sekarang bisa berkordinasi dan kami nggak perlu nunggu
lama. Sudah berpuluh-puluh tahun kami menunggu. Setelah dapat kami bubar,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar